Jarak Dua Hati Kala Marah

Posted by je 7/29/2011 0 comments
Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya, “Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?”

Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab, “Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak.”
“Tapi…” sang guru balik bertanya, “lawan bicaranya justru berada disampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?”

Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar Menurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban yang memuaskan.
Sang guru lalu berkata, “Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan,jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi.”

Sang guru masih melanjutkan, “Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. Mengapa demikian?”

Sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya. Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban. “Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan.”

Sang guru masih melanjutkan, “Ketika anda sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, TAK mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang BIJAKSANA. Karena waktu akan membantu anda.”
oh ya sahabat..,ntar lg kan Puasa jadi alangkah baikX kalau kita saling maaf memaafkan antar sesama
 maafin je ya klo pernah da salah ma sobat2 sekalian baik tu sengaja maupun tidak..,mari kita sambut bulan ramadhan dengan hati yang bersih
Read More..

Sehelai Daun

Posted by je 7/18/2011 0 comments
Pada sebatang pohon kecil, hiduplah beberapa daun yang tumbuh bersama. Di antara daun-daun tersebut terdapat sebuah daun yang sangat besar dan kuat. Daun itu diagung-agungkan karena kekuatannya. Dialah yang dianggap pelindung bagi daun-daun lainnya dari badai, hujan, panas matahari yang terik, dan bahaya lainnya.
Suatu ketika datanglah musim kemarau yang panjang. Daun-daun di pohon kecil itu mulai layu karena tidak mendapat air dan makanan. Daun besar yang tadinya kuat dan besar mulai terlihat keriput. Ia berusaha melindungi daun-daun lainnya dari matahari yang bersinar sangat terik sehingga daun2 sahabatnya itu tidak kehilangan air lebih banyak lagi. Hari berganti hari,daun besar itu sudah sampai pada puncak usahanya. Ia mulai sobek-sobek sehingga sinar matahari mulai menembusnya. Ia mulai kehilangan kekuatannya dan daun-daun lainnya pun sudah mulai mengabaikannya karena ia tidak kuat lagi seperti dulu.
Beberapa hari kemudian daun besar itu merasa tidak kuat lagi akhirnya ia berkata kepada teman-temannya : Teman-teman aku tidak lagi mempunyai kekuatan untuk melindungi kalian, aku akan gugur. Selamat tinggal. Setelah berkata demikian akhirnya daun besar itu pun gugurlah. Musim kemarau terus berlanjut, daun-daun di pohon kecil itu saling bertahan untuk hidup. Mereka sama sekali sudah melupakan daun besar yang telah berjasa melindungi mereka sehingga mereka dapat bertahan sampai sekarang.
Musim kemarau tidak juga berakhir. Daun-daun di pohon kecil itu sudah mulai kehilangan harapan. Mereka merasa sangat kelaparan, kehausan dan akan mati.
Di saat mereka putus asa, tiba tiba dirasakan adanya air dan makanan dari tanah. Mereka terheran-heran akan adanya keajaiban itu. Setelah lama mencari-cari, mereka menyadarinya. Mereka melihat bahwa daun besar itu sudah membusuk dan menghasilkan air dan sari makanan bagi mereka. Akhirnya dengan air dan sari makanan dari daun besar tadi, daun daun di pohon kecil itu berhasil bertahan sampai musim hujan datang.
Daun-daun di pohon kecil itu sangat menyesal karena telah melupakan daun besar itu. Padahal sampai akhir hayatnya daun besar itu tetap menjadi pahlawan bagi daun-daun lainnya.
Read More..

Raja Setan dan 3 Calon Lulusan Terbaik Dunia Setan

Posted by je 7/04/2011 0 comments
Suatu hari di adakan upacara wisuda kelulusan para setan dari universitas setan di neraka, lucifer sang raja setan pun ikut datang menghadiri karena dia ingin melihat 3 setan lulusan terbaik tahun ini yang salah satunya diberitakan mampu memimpin 2 yang lainnya. Ketika waktu dan tempat di persilakan kepada sang raja setan, dia pun maju untuk memberi sepatah dua patah kata serta mengetes kemampuan 3 setan lulusan terbaik tersebut.

Raja setan berpidato “Hari ini saya meresmikan kelulusan para setan untuk di lepas di dunia manusia dan bekerja mencari jiwa, menyesatkan, dan menghitamkan yang putih. Namun saya sangat ingin mengetahui sejauh mana kesiapan kalian terutama ketiga lulusan terbaik tahun ini.” Maka raja setan mendatangi dan menanyai ketiga setan lulusan terbaik tahun ini tersebut satu persatu.

Tibalah giliran setan pertama, raja bertanya “apa yang akan kamu lakukan untuk menyesatkan manusia?” maka ia menjawab “aku akan menyebabkan perang, menyulut kemarahan serta kebencian satu dengan lainnya, menghasut manusia untuk saling membunuh, dan tidak ragu menggunakan kekerasan”.
Sang raja setan berkata,”tidak jelek, tapi kamu hanya akan memperoleh beberapa jiwa saja.”.

Lalu ia beralih pada setan kedua “lalu kamu! apa yang akan kamu buat untuk menyesatkan manusia?” maka dia menjawab “aku akan mengatakan pada mereka bahwa tidak usahlah kita beribadah lebih baik waktu kita gunakan untuk hal-hal yang menyenangkan, bukankah mempedulikan diri sendiri jauh lebih menguntungkan daripada mempedulikan orang lain yang belum tentu menghargai kita sendiri?”.
Sang raja setan berkata pula,”bagus, mungkin kamu akan memperoleh cukup banyak jiwa, tetapi kita membutuhkan lebih banyak jiwa lagi untuk meramaikan neraka.”

Dan akhirnya ia bertanya kepada setan ketiga “bagaimana denganmu? apakah kamu juga akan menghasut manusia untuk menggunakan kekerasan atau menghasut mereka supaya hanya mempedulikan diri sendiri?”. Jawab setan ketiga “aku akan mengatakan pada manusia supaya jangan ragu untuk melakukan apapun yang mereka sukai karena masih ada banyak waktu untuk bertobat, kiamat kan bukan hari esok? jadi sebaiknya kita bersenang2 saja sekarang ini selama kita masih bisa melakukan dosa, nah setelah puas nanti baru bertobat di lain hari”.
Raja setan tertawa keras seraya berkata,”aku rasa kamu akan segera membawa mereka semua kemari dalam waktu dekat!”

Read More..

Total Tayangan Halaman