tag:blogger.com,1999:blog-72554372674325263202024-03-12T17:38:47.529-07:00whayliankRun 4r Your Life Or Fight 4r Your FreeDomjehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.comBlogger31125tag:blogger.com,1999:blog-7255437267432526320.post-78239057578483263282013-05-19T23:14:00.003-07:002013-05-19T23:14:51.930-07:00Bijak Dengan Kesempatan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnZKZ7vlVuUeaL4COtVCOV7ya5EfFa9bbMKh7nYJP4gdLUcqQoIG1zgnNJrgv-J7_WcKX5Z7RBURVvvZfwre9SMoNNGJULXHkUzzjHKrjAlr__bOWNF7Gk7r5msPf73ms8leYyYy6qac8/s1600/opportunity.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnZKZ7vlVuUeaL4COtVCOV7ya5EfFa9bbMKh7nYJP4gdLUcqQoIG1zgnNJrgv-J7_WcKX5Z7RBURVvvZfwre9SMoNNGJULXHkUzzjHKrjAlr__bOWNF7Gk7r5msPf73ms8leYyYy6qac8/s200/opportunity.jpg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Disuatu siang di hari
sabtu, seorang kakek tua berdiri di sebuah taman dan terdapat dua ekor kucing liar di taman tersebut. Kucing yang satu berwarna coklat dan kucing yang kedua berwarna putih kotor. Kedua kucing ini terlihat kurus
seperti kucing yang kurang makan. Namun kucing yang berwarna coklat bisa
di katakana lebih gemuk di bandingkan dengan kucing yang berwarna putih
ini. Siang itu keduanya sedang mengaduk-aduk tong sampah yang ada di
taman untuk mencari makanan. Si kucing coklat nampak semangat dan ceria
sekali ketika mencari makanan, namun tidak dengan kucing yang satunya.
Sesekali si kucing coklat ini berlari-lari kecil dan melompat-lompat di
tempatnya berpijak saat itu. Kakek yang berdiri di taman tadi pun
melihat kedua kucing itu lalu memberi remah-remah rotinya ke
masing-masing kucing liar ini. Si coklat sangat girang dan melahapnya
dengan semangat, namun reaksi berbeda justru di tunjukkan oleh si kucing
putih dekil. Ia hanya melihat saja remahan roti yang dilempar ke
hadapannya.<span id="more-3081"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika si kucing coklat telah melahap
habis rotinya, si kakek memberi lagi remahan roti tersebut. Lagi-lagi si kucing coklat makan dengan semangat dan si kucing putih ini hanya diam
melihat remahan roti. Ia baru memakannya ketika si kucing coklat selesai
makan. Tak banyak yang kucing putih ini makan, hanya bagian roti yang
ia anggap enak saja yang dimakannya. Dan setelah kucing putih
meninggalkan makanannya, si kucing coklat memakan habis sisa makanan
milik si kucing putih. Pantas saja terdapat perbedaan yang cukup
mencolok dari segi tubuh di antara kedua kucing ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bagaimana dengan cerita diatas? Jelas
sekali ada banyak pelajaran yang dapat kita petik dari cerita ini.
Kebanyakan manusia di dunia ini bersikap seperti si kucing putih. Mereka
menjalani hidup tanpa semangat, bahkan ketika kesempatan ada di depan
mereka. Banyak dari kita yang melewatkan kesempatan dan baru bergerak
ketika kesempatan kedua datang. Itu kalau kesempatan kedua datang, kalau
tidak? Tidak ada yang bisa menjamin.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hanya sedikit orang yang menjalani
hidupnya dengan semangat penuh walau ia hidup dengan segala kekurangan
dan keterbatasan. Mereka selalu menangkap setiap kesempatan yang datang
karena mereka tahu bahwa tidak ada yang tahu kapan kesempatan akan
datang kembali. Dalam hidup, kita diberi banyak pilihan dan kesempatan.
Oleh karena itu buka hati dan mata kita untuk melihat dan peka terhadap
setiap kesempatan yang ada. Sekecil apapun kesempatan yang datang pada
diri Anda, jangan pernah sia-siakan itu, Tuhan memberikan kesempatan
karena ia tahu ada rencana indah yang disediakanNya untuk Anda.</div>
<div style="text-align: justify;">
Jangan salah, kesempatan-kesempatan yang
Anda anggap kecil sering kali menjadi permulaan terjadinya kesempatan
besar. Ketika Anda menerima kesempatan kecil itu maka kesempatan besar
telah menanti di depan Anda. Orang yang sukses pun banyak ditemui hidup
dari kesempatan yang telah orang lain buang. Jangan sampai kata-kata <em>“Seandainya kesempatan itu tidak saya lewatkan….”</em> No. No. No. Bukan waktunya lagi mengatakan hal seperti itu ketika Anda telah melewati kesempatan yang ada.</div>
<div style="text-align: justify;">
Mari bersikap bijaksana pada hidup,
hargai setiap kesempatan yang ada di hidup Anda. Bila kita mulai setia
pada hal yang kecil, maka kita akan mendapatkan hal yang lebih besar
setelah itu. Jalani hari-hari ini dengan lebih bersemangat dan tidak
menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Karena di saat sulit selalu ada
kesempatan untuk menemukan jalan yang mudah. Di setiap kesedihan selalu
ada kesempatan untuk bersukacita, dan saat keterpurukan melanda Anda
yakinlah selalu bahwa ada kesempatan untuk bangkit kembali.</div>
</div>
jehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255437267432526320.post-77379034767328799352013-05-12T18:55:00.001-07:002013-05-12T18:55:50.796-07:00Pembelajaran Dari Sebuah jejak Kaki<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgItuWhvnzhX5i4Jxhhmal_FneBzdOAInWqsFY4SGlisOH7E_g_5PZarCxDJi-w2FF9VpkIiSAzMZn1xDMdBsFYlZkjOULF_OWwq3oGuqjJaGS1G2Myt9_ROgpA1Qno_NfnzE2xm-0PbUg/s1600/tapak.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="125" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgItuWhvnzhX5i4Jxhhmal_FneBzdOAInWqsFY4SGlisOH7E_g_5PZarCxDJi-w2FF9VpkIiSAzMZn1xDMdBsFYlZkjOULF_OWwq3oGuqjJaGS1G2Myt9_ROgpA1Qno_NfnzE2xm-0PbUg/s200/tapak.jpeg" width="200" /></a></div>
<div style="text-align: left;">
Kala itu, saat hari sudah
menjelang sore, para kawanan ayam digiring dari area persawahan ke dalam
kandang milik seorang peternak yang letaknya lumayan jauh dari sawah
tersebut. Saat peternak tersebut sedang menggiring ayam-ayamnya, ada
satu ayam yang tersesat karena terpisah dari rombongannya. Ia tersesat
saat berhenti di dekat kumpulan para kerbau yang sedang membajak sawah.
Si ayam itu tiba-tiba panik dan takut begitu mengetahui bahwa dirinya
terpisah dari kawanan ayam lainnya. <span id="more-3774"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Ayam itu berjalan kesana-kemari tak tentu
arah, berkokok dengan nyaring untuk waktu yang cukup lama, namun
nyatanya semua usaha tersebut nihil. Ia tetap terpisah dari kawanan
ayam-ayam yang lain. Setelah merasa lelah, ia pun memilih untuk diam
berdiri di pinggir ladang sawah. Kemudian kerbau yang sedang membajak
sawah tadi memanggilnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Hei Ayam…” Si ayam menengok mencari asal suara itu.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Aku disini, lihat kemari.” ucap si
kerbau. Si ayam melayangkan tubuh dan pandangannya kearah sawah yang
terbentang luas. “Kenapa kau terlihat ketakutan seperti itu?”</div>
<div style="text-align: justify;">
“Aku tersesat, Kerbau. Aku terpisah dari
kawanan Ayam yang lain.” Perasaan si ayam itu makin kacau dan makin
khawatir. Ia benar-benar takut dan kalut sekarang.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Kenapa kau malah bingung dan khawatir
seperti itu? Kenapa tidak kau ikuti saja jejak-jejak kaki Ayam yang
lain? Lihatlah di sekitarmu, bukankah itu jejak kaki kawanan Ayam yang
lain?” Si ayam terdiam dan si kerbau hendak melanjutkan kegiatannya
membajak. Mendengar saran dari si kerbau, muncullah energi besar yang
membangkitkan semangat ayam untuk kembali kepada majikannya dan
kawanannnya yang lain.</div>
<div style="text-align: justify;">
“Karena rasa takut dan khawatirmu otakmu tertutup oleh kabut tebal sehingga akalmu menjadi mendung” ucap si kerbau.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kawan-kawan, dalam kehidupan ini banyak dari kita yang berlaku seperti si ayam tersebut. Ketika sesuatu
terjadi di luar kendali kita, kita lebih sering di dera rasa bingung,
khawatir, kalut, dan semacamnya. Padahal, untuk memecahkan situasi
tersebut kuncinya hanya satu, ketenangan dan hati yang damai. Jika si
ayam itu dapat bersikap tenang dan mengendalikan dirinya, tentu saran
dari si kerbau akan muncul dikepalanya sebelum si kerbau itu
mengatakannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam setiap masalah yang hadir di hidup
kita, sikap pertama yang harus kita ambil untuk meresponi masalah itu
adalah ketenangan. Mencari ketenangan hati dan pikiran lalu mencari
jalan keluarnya. Tidak ada masalah yang tak punya jalan keluar, setiap
masalah diciptakan pasti mempunyai ujungnya. Jejak kaki dapat menuntun
kita di dalam kehidupan. Dan jejak kaki itu bisa berupa apa saja, entah
itu saran, kritik, nasihat, hinaan, pujian. Hati itu halus, maka ia akan
sangat peka terhadap segala hal yang kasar. Namun hati yang halus itu
tidak akan tercedarai oleh apapun ketika kita telah terlatih melewati
setiap masalah dengan sikap yang tenang.</div>
</div>
jehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255437267432526320.post-56890872741452066222013-05-06T20:25:00.000-07:002013-05-06T20:25:47.935-07:00Cerita Tentang Kebosanan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAvzEZJvpIKZjQZXQbj7vZAgdL2YNN5XhggIZ-aRO4bpGHZCKvAXVgpK7kyY_tlijNjOz0yB8CswU7bvLapdPFUPBfxzV8uCnU9KQLLvfmuYF_aiRNrCXieLBuOmMnHQG9iDG1bdlaEW0/s1600/bosan-1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAvzEZJvpIKZjQZXQbj7vZAgdL2YNN5XhggIZ-aRO4bpGHZCKvAXVgpK7kyY_tlijNjOz0yB8CswU7bvLapdPFUPBfxzV8uCnU9KQLLvfmuYF_aiRNrCXieLBuOmMnHQG9iDG1bdlaEW0/s200/bosan-1.jpg" width="200" /></a></div>
Pada suatu ketika Seorang Dosen ditanya oleh Mahasiswanya.<br />
<br />
Siswa :"Sebenarnya apa itu perasaan 'bosan', Pak?"<br />
<br />
Dosen : "Bosan adalah keadaan dimana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan
sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan
keadaan yang monoton dari waktu ke waktu."<br />
<br />
Siswa :"Kenapa kita merasa bosan?"<br />
<br />
Dosen :"Karena kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita miliki."<br />
<br />
Siswa :"Bagaimana menghilangkan kebosanan?"<br />
<br />
Dosen : "Hanya ada satu cara, nikmatilah kebosanan itu, maka kita pun akan terbebas darinya."<br />
<br />
Siswa :"Bagaimana mungkin bisa menikmati kebosanan?"<br />
<br />
Dosen :"Bertanyalah pada dirimu sendiri: mengapa kamu tidak pernah bosan makan nasi yang sama rasanya setiap hari?"<br />
<br />
Siswa :"Karena kita makan nasi dengan lauk dan sayur yang berbeda, Pak."<br />
<br />
Dosen :"Benar sekali, anakku, tambahkan sesuatu yang baru dalam rutinitasmu maka kebosanan pun akan hilang."<br />
<br />
Siswa: "Bagaimana menambahkan hal baru dalam rutinitas?"<br />
<br />
Dosen : "Ubahlah caramu melakukan rutinitas itu. Kalau biasanya menulis sambil
duduk, cobalah menulis sambil jongkok atau berbaring. Kalau biasanya
membaca di kursi, cobalah membaca sambil berjalan-jalan atau
meloncat-loncat. Kalau biasanya menelpon dengan tangan kanan, cobalah
dengan tangan kiri atau dengan kaki kalau bisa. Dan seterusnya."<br />
<br />
Lalu Mahasiswa itu pun pergi.<br />
<br />
Beberapa hari kemudian Mahasiswa itu mengunjungi Dosennya lagi.<br />
<br />
Siswa :"Pak , saya sudah melakukan apa yang Anda sarankan, kenapa saya masih merasa bosan juga?"<br />
<br />
Dosen :"Coba lakukan sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan."<br />
<br />
Siswa :"Contohnya? "<br />
<br />
Dosen :"Mainkan permainan yang paling kamu senangi di waktu kecil dulu."<br />
<br />
Lalu Mahasiswa itu pun pergi.<br />
<br />
Beberapa minggu kemudian, Ia itu datang lagi pada Dosennya.<br />
<br />
<br />
<br />
Siswa : <br />
<br />
"Pak , saya melakukan apa yang Anda sarankan. Di setiap waktu senggang saya bermain <br />
sepuas-puasnya semua permainan anak-anak yang saya senangi dulu. Dan keajaibanpun terjadi. <br />
Sampai sekarang saya tidak pernah merasa bosan lagi, meskipun di saat
saya melakukan hal-hal yang dulu pernah saya anggap membosankan. Kenapa
bisa demikian, Pak Tua?"<br />
<br />
<br />
Sambil tersenyum Doesn itu berkata: <br />
<br />
<br />
"Karena segala sesuatu sebenarnya berasal dari pikiranmu sendiri,
anakku. Kebosanan itu pun berasal dari pikiranmu yang berpikir tentang
kebosanan. Saya menyuruhmu bermain seperti anak kecil agar pikiranmu
menjadi ceria. Sekarang kamu tidak merasa bosan lagi karena pikiranmu
tentang keceriaan berhasil mengalahkan pikiranmu tentang kebosanan.
Segala sesuatu berasal dari pikiran. Berpikir bosan menyebabkan kau
bosan. Berpikir ceria menjadikan kamu ceria." </div>
jehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255437267432526320.post-81308842363614818212013-04-30T00:29:00.000-07:002013-04-30T00:29:12.064-07:00Jebakan Tikus<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5PGSbl-GYZr-2XWqKIDrvtjwvf8eLnYXxuDUhJ6QgF6MF2g5mTlAnpPo05yNvI6jrkRWZjOayTCBsDNRYMUiEF1x-OV9SKNTikqyB52U3pUMn03r45pXyqPQ_7ApfmrZg4vPR_fwvTlA/s1600/tikus.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5PGSbl-GYZr-2XWqKIDrvtjwvf8eLnYXxuDUhJ6QgF6MF2g5mTlAnpPo05yNvI6jrkRWZjOayTCBsDNRYMUiEF1x-OV9SKNTikqyB52U3pUMn03r45pXyqPQ_7ApfmrZg4vPR_fwvTlA/s200/tikus.jpg" width="192" /></a></div>
<span id="goog_797046939"></span><span id="goog_797046940"></span>Pada suatu malam, seekor tikus mengendap-endap di dalam dapur sebuah rumah keluarga petani. Betapa terkejut dia saat melihat sebuah bungkusan yang berisi satu kotak jebakan tikus. Hal tersebut tentu akan mengancam jiwanya. Dengan panik tikus itu berlari ke arah belakang rumah dan memberitahukan hal tersebut pada hewan peliharaan sang petani.<br />
<br />
"Hati-hati, ada jebakan tikus... ada jebakan tikus..." ujar sang tikus dengan suara kencang.<br />
<br />
Ayam yang mendengar suara itu melengos kesal, "Ya ya ya... tapi itu masalahmu, tikus. Berhentilah berteriak, kau membuatku sakit kepala," ujar sang ayam dengan suara jengkel.<br />
<br />
Dengan sedih, tikus itu berlari meninggalkan kandang ayam menuju kandang kambing. "Ada jebakan tikus di dalam sana, jebakan tikus..." ujar si tikus memperingatkan.<br />
<br />
Apa yang terjadi? Kambing seolah tidak peduli dan mengatakan, "Wah, aku ikut sedih, tapi bukan urusanku," lanjutnya.<br />
<br />
Tikus kembali sedih karena kambing tidak peduli. Tetapi dia tidak menyerah memberi peringatan bahwa ada bahaya. Tikus berlari ke arah kandang sapi. "Waspada, harap waspada, si petani punya jebakan tikus,"<br />
<br />
Sang sapi malah tertawa kencang, "Astaga tikus, itu bukan urusanku, tidak perlu menyampaikan kabar yang tidak perlu," ujar sapi lalu kembali tertawa.<br />
<br />
Akhirnya tikus kembali ke lubangnya dengan perasaan sedih, tak ada satu pun yang peduli dengan kata-katanya.<br />
<br />
Pada malam berikutnya, jebakan tikus itu berhasil menangkap sesuatu. Saat dilihat, bukan tikus yang terperangkap, tetapi ular berbisa yang masuk ke dalam rumah. Parahnya, ular yang sudah hampir mati karena terjepit di jebakan tikus mematuk tangan istri sang petani.<br />
<br />
Setelah mengalami pengobatan, istri petani tak kunjung membaik, dia demam sangat tinggi. Melihat hal itu, petani menyembelih ayamnya lalu dimasak menjadi sup ayam untuk menurunkan demam sang istri, tetapi usaha itu sia-sia, karena istri sang petani meninggal keesokan harinya.<br />
<br />
Banyak tamu yang datang saat pemakaman, sehingga petani terpaksa menyembelih kambing miliknya untuk dijadikan sajian demi menghormati tamu yang hadir. Dan ternyata, tamu yang datang semakin banyak, petani tersebut memang punya banyak teman, sehingga dia menyembelih sapi untuk dijadikan sajian kepada tamu-tamu yang datang dan berduka cita.<br />
<br />
Tikus sangat sedih karena teman-teman di peternakan telah habis. Padahal dia sudah memperingatkan teman-temannya agar waspada. Akhirnya mereka justru menjadi santapan para tamu yang datang.<br />
<br />
Cerita diatas hanyalah sebuah ilustrasi sederhana dan sebagai mahkluk Tuhan yang paling sempurna kita seharusnya dapat memetik Hikmah dari kisah diatas..diantaranya : <br />
Bantulah sesama, kau tak pernah tahu kebaikan apa yang datang, ataupun keburukan apa yang terhindar dari kau membantu mereka...<br />
Jangan meremehkan sebuah keburukan yang menimpa saudaramu, jika kau biarkan, boleh jadi cepat atau lambat kau pun juga akan ditimpanya...</div>
jehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255437267432526320.post-82187792875346979812013-04-22T22:22:00.000-07:002013-04-30T00:29:34.941-07:00Siklus Kehidupan Terus Berlanjut..<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisw9USPDbKMI9q3_nKZ627iuRWmmdbsinWwIjJz9gQn0hCoUqX0DxR33GW14SPbMneIqE9tV7ARqXo6XqQ1FlgBsqrU6RmBbs_2_YpTb2-GEFZ8QGGzTfjOp1GBRCGzMNORPxeKGlbkno/s1600/siklus.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="197" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisw9USPDbKMI9q3_nKZ627iuRWmmdbsinWwIjJz9gQn0hCoUqX0DxR33GW14SPbMneIqE9tV7ARqXo6XqQ1FlgBsqrU6RmBbs_2_YpTb2-GEFZ8QGGzTfjOp1GBRCGzMNORPxeKGlbkno/s200/siklus.jpg" width="200" /></a></div>
Ketika burung hidup,<br />
ia makan semut.<br />
<br />
Ketika burung mati, semut makan burung.<br />
<br />
Waktu terus berputar sepanjang jaman.<br />
Siklus kehidupan terus berlanjut.<br />
<br />
Jangan merendahkan siapapun dalam hidup. Akan tetapi kita harus menunjukkan penghargaan pada orang lain,<br />
bukan karena siapa mereka,<br />
tetapi karena siapakah diri kita sendiri.<br />
<br />
Kita mungkin berkuasa tapi waktu lebih berkuasa daripada kita…..<br />
<br />
Waktu kita sedang jaya, kita merasa banyak teman di Sekeliling kita, kita PD melakukan apa saja.<br />
<br />
Waktu kita tak berdaya, barulah kita sadar siapa saja sahabat sejati kita.<br />
Tapi waktu kita down, kita baru sadar selama ini siapa saja teman yang hanya memperalat & menggunakan kita…<br />
<br />
Waktu kita sakit, kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, jauh melebihi harta. Manakala kita miskin, kita baru tahu jadi orang harus banyak memberi/bersedekah dan saling membantu.<br />
<br />
Ketika kita tua, kita baru tahu kalau masih banyak yang belum dikerjakan. Dan, setelah di ambang ajal, kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia.<br />
Hidup tidaklah lama, sudah saatnya kita bersama² membuat HIDUP LEBIH BERHARGA:<br />
<br />
Saling menghargai<br />
Saling membantu dan memberi<br />
Saling mendukung<br />
Jadilah teman setia tanpa syarat<br />
Jauhkan niat jahat untuk mencelakai teman / memaksa seseorang melakukan suatu hal yang menyimpang untuk kepentingan pribadi kita.<br />
<br />
YAKIN ..<br />
Apa yang ditabur, itulah yang akan kita tuai..</div>
jehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255437267432526320.post-74920597666196542892013-04-15T01:06:00.000-07:002013-04-15T01:07:07.206-07:00APAKAH TUHAN MENCIPTAKAN KEJAHATAN..?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBKygz9lYOBmhQyDGcyTgZlyS0KLNNhZlR_JQrInrwIXJPmL6nmTiQA2Pb1eOSpXxYaDBKztJNVzjVKcqGP8OhECzweQShnBZ9cO5FDbh3d_JDfZyM00O8x7N8WeUhaoZeBfonOE9Ieqo/s1600/tanda-tanya.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="151" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgBKygz9lYOBmhQyDGcyTgZlyS0KLNNhZlR_JQrInrwIXJPmL6nmTiQA2Pb1eOSpXxYaDBKztJNVzjVKcqGP8OhECzweQShnBZ9cO5FDbh3d_JDfZyM00O8x7N8WeUhaoZeBfonOE9Ieqo/s200/tanda-tanya.gif" width="200" /></a></div>
Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini, “Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?”.<br />Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, “Betul, Dia yang menciptakan semuanya”.“TUHAN menciptakan semuanya?” Tanya professor sekali lagi. “Ya, Pak, semuanya” kata mahasiswa tersebut.<br />Profesor itu menjawab, “Jika TUHAN menciptakan segalanya, berarti TUHAN menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa TUHAN itu adalah kejahatan.”Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Tiba-tiba ada Seorang Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, “Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?”.<br />“Tentu saja,” jawab si Profesor,<br />Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, “Profesor, apakah dingin itu ada?”<br />“Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?” Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.<br />Mahasiswa itu menjawab, “Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaMahasiswa itu melanjutkan, “Profesor, apakah gelap itu ada?”<br />Profesor itu menjawab, “Tentu saja itu ada.”<br />Mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya.”<br />Akhirnya mahasiswa itu bertanya, “Profesor, apakah kejahatan itu ada?”<br />Dengan bimbang professor itu menjawab, “Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan.”<br />Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, “Sekali lagi Anda salah, Pak. Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan TUHAN. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan TUHAN. TUHAN tidak menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya rahmat TUHAN dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya.”<br />Profesor itu terdiam.</div>
jehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255437267432526320.post-78456753478445615162013-04-07T19:58:00.000-07:002013-04-07T20:00:24.675-07:00Kisah Sang Mandor dan Para Perkerjanya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmlkp4yFd5oe6Z3X6q2yBtzKF-MoNo3n8hhlyxfwCXgCUftl1fr669eAE9JOZDv7OlSFOj7OSmMx6tl16_7R7DYWYXugUgvRZKo3VH-wKqGbrSv296goFS9ZQzj1Hb1FyAe6yN07uhLB8/s1600/1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="132" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmlkp4yFd5oe6Z3X6q2yBtzKF-MoNo3n8hhlyxfwCXgCUftl1fr669eAE9JOZDv7OlSFOj7OSmMx6tl16_7R7DYWYXugUgvRZKo3VH-wKqGbrSv296goFS9ZQzj1Hb1FyAe6yN07uhLB8/s200/1.jpg" width="200" /></a></div>
Seorang mandor bangunan yang berada di lantai 5 ingin memanggil pekerjanya yang lagi bekerja dibawah..<br /><br />Setelah sang mandor berkali-kali berteriak memanggil, si pekerja tidak dapat mendengar karena fokus pada pekerjaanya dan bisingnya alat bangunan.. Sang mandor terus berusaha agar si pekerja mau menoleh keatas, di lemparnya uang 1.000-an rupiah yang jatuh tepat di sebelah si pekerja..Si pekerja hanya memungut uang Rp 1.000 dan melanjutkan pekerjaanya..<br /><br />Sang mandor akhirnya melemparkan Rp 100.rb dan berharap si pekerja mau menengadah “sebentar saja” ke atas.. Akan tetapi si pekerja hanya lompat kegirangan karena menemukan uang Rp 100.000 dan kembali asyik bekerja..<br /><br />Pada akhirnya sang mandor melemparkan batu kecil yang tepat mengenai kepala si pekerja.. Merasa kesakitan akhirnya si pekerja baru mau menoleh ke atas dan dapat berkomunikasi dengan sang mandor…..<br /><br />
Cerita tersebut diatas sama dengan kehidupan kita!!!<br /><br />Tuhan selalu ingin menyapa kita kan,? tetapi kita selalu sibuk mengurusi “dunia” kita !!. Kita di beri rejeki sedikit maupun banyak, sering kali kita lupa untuk menengadah bersyukur!!! Bahkan lebih sering kita tidak mau tau dari mana rejeki itu datangnya? Bahkan kita selalu bilang,.. kita lagi “HOKI!”Yang lebih buruk lagi kita menjadi takabur dengan rejeki milik Tuhan!!<br /><br />Jadi jangan sampai kita mendapatkan lemparan “batu kecil” yang kita sebut musibah! agar kita mau menoleh kepada Tuhan.<br />Sungguh!!!! Tuhan sangat mencintai kita, dengan Rahmat dan Rahim-Nya….</div>
jehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255437267432526320.post-10982655134750237152013-04-01T22:25:00.000-07:002013-04-07T20:00:24.649-07:00"Aku Berdoa Supaya..."<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNjEJlSFelAALss69g0oAWfck-B32SVsnP_LgbTxenYvQju0H7jkRg3lcRvQDR30xh4lLScVWbOLGfsjteadq6ivmnDcwZ7OpasCKq679so5C0IIZcZ3_5Niq37OBjGzxNx3hK4ROjG_4/s1600/doa.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="130" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNjEJlSFelAALss69g0oAWfck-B32SVsnP_LgbTxenYvQju0H7jkRg3lcRvQDR30xh4lLScVWbOLGfsjteadq6ivmnDcwZ7OpasCKq679so5C0IIZcZ3_5Niq37OBjGzxNx3hK4ROjG_4/s200/doa.jpg" width="200" /></a></div>
Ada seorang anak bernama Mark. Mobilnya tak istimewa, namun ia termasuk dalam 4 anak yang masuk final. Dibanding semua lawannya, mobil Mark-lah yang paling tak sempurna. Beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu untuk berpacu melawan mobil lainnya. Yah, memang, mobil itu tak begitu menarik. Dengan kayu yang sederhana dan sedikit lampu kedip di atasnya, tentu tak sebanding dengan hiasan mewah yang dimiliki mobil mainan lainnya. Namun, Mark bangga dengan itu semua, sebab, mobil itu buatan tangannya sendiri.<br />
<br />
Tibalah saat yang dinantikan. Final kejuaraan mobil balap mainan. Setiap anak mulai bersiap di garis start, untuk mendorong mobil mereka kencang-kencang. Di setiap jalur lintasan, telah siap 4 mobil, dengan 4 pembalap” kecilnya. Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur terpisah di antaranya. Namun, sesaat kemudian, Mark meminta waktu sebentar sebelum lomba dimulai. Ia tampak berkomat-kamit seperti sedang berdoa.<br />
<br />
Matanya terpejam, dengan tangan bertangkup memanjatkan doa. Lalu, semenit kemudian, ia berkata, “Ya, aku siap!”. Dor!!! Tanda telah dimulai. Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobil tu pun meluncur dengan cepat. Setiap orang bersorak-sorai, bersemangat, menjagokan mobilnya masing-masing.<br />
<br />
“Ayo..ayo… cepat..cepat, maju..maju”, begitu teriak mereka. Ahha…sang pemenang harus ditentukan, tali lintasan finish pun telah terlambai.<br />
Dan… Mark-lah pemenangnya. Ya, semuanya senang, begitu juga Mark. Ia berucap, dan berkomat-kamit lagi dalam hati. “Terima kasih.”<br />
<br />
Saat pembagian piala tiba. Mark maju ke depan dengan bangga. Sebelum piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya. “Hai jagoan, kamu pasti tadi berdoa kepada Tuhan agar kamu menang, bukan?”<br />
Mark terdiam. “Bukan, Pak, bukan itu yang aku panjatkan” kata Mark. Ia lalu melanjutkan, “Sepertinya, tak adil untuk meminta pada Tuhan untuk menolongku mengalahkan orang lain, aku, hanya bermohon pada Tuhan, supaya aku tak menangis, jika aku kalah.”<br />
<br />
Semua hadirin terdiam mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk-tangan yang memenuhi ruangan.<br />
<br />
Teman, anak-anak, tampaknya lebih punya kebijaksanaan dibanding kita semua. Mark, tidaklah bermohon pada Tuhan untuk menang dalam setiap ujian. Mark, tak memohon Tuhan untuk meluluskan dan mengatur setiap hasil yang ingin diraihnya. Anak itu juga tak meminta Tuhan mengabulkan semua harapannya. Ia tak berdoa untuk menang, dan menyakiti yang lainnya.<br />
<br />
Namun, Mark, bermohon pada Tuhan, agar diberikan kekuatan saat menghadapi itu semua. Ia berdoa, agar diberikan kemuliaan, dan mau menyadari kekurangan dengan rasa bangga. Mungkin, telah banyak waktu yang kita lakukan untuk berdoa pada Tuhan untuk mengabulkan setiap permintaan kita. Terlalu sering juga kita meminta Tuhan untuk menjadikan kita nomor satu, menjadi yang terbaik, menjadi pemenang dalam setiap ujian. Terlalu sering kita berdoa pada Tuhan, untuk menghalau setiap halangan dan cobaan yang ada di depan mata.<br />
<br />
Padahal, bukankah yang kita butuh adalah bimbingan-Nya, tuntunan-Nya, dan panduan-Nya? Kita, sering terlalu lemah untuk percaya bahwa kita kuat. Kita sering lupa, dan kita sering merasa cengeng dengan kehidupan ini. Tak adakah semangat perjuangan yang mau kita lalui? Saya yakin, Tuhan memberikan kita ujian yang berat, bukan untuk membuat kita lemah, cengeng dan mudah menyerah.<br />
<br />
Jadi, teman, berdoalah agar kita selalu tegar dalam setiap ujian. Berdoalah agar kita selalu dalam lindungan-Nya saat menghadapi itu ujian tersebut.</div>
jehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255437267432526320.post-72900147155011728102013-03-31T22:28:00.000-07:002013-04-07T20:00:24.668-07:00Seperti Angin Yang Tak Pernah Kembali...<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
</div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpau6n4TxStRfcinliVYFY1XiVp5ukoT2acnXi8G73xwEvMZTfFvRGuWjvh2xp18P_HCTM3sBqWPBqGLy9adZ3odMY6m4KElBfJNtTUPaDePDRu628sbfAnKUQruGlmOZ6e7DEuZMhNYk/s1600/penyesalan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpau6n4TxStRfcinliVYFY1XiVp5ukoT2acnXi8G73xwEvMZTfFvRGuWjvh2xp18P_HCTM3sBqWPBqGLy9adZ3odMY6m4KElBfJNtTUPaDePDRu628sbfAnKUQruGlmOZ6e7DEuZMhNYk/s200/penyesalan.jpg" width="147" /></a></div>
Seorang wanita muda, suatu hari Tanpa sengaja mengatakan
hal yang menyakiti hati sahabatnya. Mengetahui bahwa hati sahabatnya
terluka, ia menyesalinya perbuatannya segera dan akan melakukan apa saja
untuk mengambil kata-katanya kembali. Wanita tersebut benar-benar tak mempertimbangkan
ucapannya hingga ia telah melukai hati sahabatnya.
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam usaha untuk menarik kembali
ucapannya, wanita muda pun pergi kepada seorang wanita tua bijaksana di
sebuah desa. Ia menjelaskan situasinya dan lalu meminta saran dan jalan
keluar.<br />
<br />
Wanita tua itu mendengarkan dengan sabar dalam upayanya untuk
menentukan seberapa tulus penyesalan yang wanita muda ini miliki dan
seberapa jauh ia bersedia untuk memperbaiki situasi. Wanita yang lebih
tua, dengan bijaksana<br />
akhirnya berkata, “Ada dua hal yang perlu
dilakukan untuk menebus kesalahan. Yang pertama dari dua hal tersebut
sangatlah sulit. Malam ini, bawalah satu genggam garam dan lalu tebarkan
di ambang pintu setiap rumah sebelum terbit fajar. Tebarkan sedikit
demi sedikit sampai habis garam itu. Setelah kamu selesai, barulah
kembali padaku. Jika kamu sudah melakukan hal yang pertama dengan benar,
barulah aku akan memberitahukanmu jalan keluar yang kedua.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Wanita muda bergegas pulang untuk
mempersiapkan tugasnya. Semalam suntuk ia bekerja di tengah dinginnya
hawa saat itu. Dia pergi dari pintu ke pintu, berhati-hati jangan sampai
mengabaikan satu rumah pun. Dia berlari menembus gelap, bersyukur bahwa
rupanya ada yang bisa ia lakukan untuk memperbaiki kesalahannya. Sampai
matahari terbit, ia pun akhirnya kembali kepada wanita tua bijaksana.
Dia kelelahan, tapi lega bahwa usahanya akan dihargai. “Tanganku sudah
kosong. Aku sudah menebarkan garam itu sedikit demi sedikit di ambang
pintu setiap rumah. Lalu, apa yang harus aku lakukan untuk hal yang
kedua?”</div>
<div style="text-align: justify;">
Wanita tua bijaksana berkata, “Kembalilah
dan kumpulkan kembali garam yang kau tebar, maka semuanya akan menjadi
sama seperti sebelumnya.”</div>
<div style="text-align: justify;">
Wanita muda tertegun. “Itu mustahil!
Angin berhembus sangat kencang tadi malam. Orang-orang pun sudah mulai
bangun dari tidurnya. Mereka bahkan mungkin sudah menyapu bersih halaman
rumah mereka. Anda tidak seharusnya memintaku melakukan ini. Jika ini
adalah hal yang kedua, maka itu tidak akan pernah bisa aku lakukan.”</div>
<div style="text-align: justify;">
“Itu benar,” kata wanita tua bijaksana.
“Dan begitupun dengan ucapanmu. Kata-kata yang kamu lontarkan akan bisa
seperti angin yang takkan bisa dikembalikan. Angin berhembus sangat
kencang, begitupun ucapanmu yang akan semakin sulit untuk dikembalikan.
Pilihlah selalu kata-kata yang baik agar Anda tak lantas menyesalinya,
karena ingat, satu kata yang baik bisa menghangatkan tiga bulan musim
yang dingin.”</div>
</div>
jehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255437267432526320.post-11826378017999463032011-08-16T09:48:00.000-07:002013-04-07T20:00:24.650-07:00Kisah Lelaki Sejati<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-RWoPeYICu1W5HGAZFNtH-5ijFXxUU1SHCIbWehEySIZg3GSWt8NUarOsL6vMfqa0L-_8PChl00gMRizCbNimB4Z3GBvZVlO9S-T2DGsniPYqb3PoO2M4wqgG31ekVc4uesneBRsFne8/s1600/laki.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="197" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-RWoPeYICu1W5HGAZFNtH-5ijFXxUU1SHCIbWehEySIZg3GSWt8NUarOsL6vMfqa0L-_8PChl00gMRizCbNimB4Z3GBvZVlO9S-T2DGsniPYqb3PoO2M4wqgG31ekVc4uesneBRsFne8/s200/laki.jpg" width="200" /></a></div>
Aku bertanya pada Bunda, bagaimana memilih lelaki sejati?<br />
Bunda menjawab, Nak…<br />
Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang.<br />
<br />
<br />
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.<br />
<br />
<br />
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa .<br />
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah.<br />
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan.<br />
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu.<br />
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari banyaknya wanita yang memuja, tetapi komitmennya terhadap wanita yang dicintainya.<br />
Laki-laki sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan.<br />
Laki-laki Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca kitab suci, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca.<br />
Dan lelaki sejati adalah Merah yang melindungi kesucian sang PUTIH !!!<br />
MERDEKA !!!<br />
<br /></div>
jehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255437267432526320.post-88920878732568216762011-08-08T00:57:00.001-07:002013-04-07T20:00:24.683-07:00Tak Perlu Ajari Kami Berpuasa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguSQRsv_nJz9TWL1SOQFPUYToqMEmn6CprhhLkDupUGfBG92b59R1VgNzoPpa6s_zurIgGgnDNZW76XwEXEB78PjgTgCYpTF-sSof0OU9YwBKQaOj9P5jHhKOd8fXnyr-OAqxKnuT-jY8/s1600/becak.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguSQRsv_nJz9TWL1SOQFPUYToqMEmn6CprhhLkDupUGfBG92b59R1VgNzoPpa6s_zurIgGgnDNZW76XwEXEB78PjgTgCYpTF-sSof0OU9YwBKQaOj9P5jHhKOd8fXnyr-OAqxKnuT-jY8/s200/becak.jpg" width="136" /></a></div>
Berpuasa Hari ke tiga di bulan ramadhan saya berkesempatan menumpang becak menuju rumah ibu. Sore itu, tak biasanya udara begitu segar, angin lembut menerpa wajah dan rambutku. Namun kenikmatan itu takberlangsung lama, keheninganku terusik dengan suara kunyahan<br />
dari belakang, “Abang becak …?”<br />
<br />
Ya, kudapati ia tengah lahapnya menyuap potongan terakhir pisanggoreng ditangannya. Sementara tangan satunya tetap memegang kemudi. “Heeh, puasa-puasa begini seenaknya saja dia makan …,” gumamku.<br />
<br />
Rasa penasaranku semakin menjadi ketika ia mengambil satu lagi pisang goreng dari kantong plastik yang disangkutkan di dekat kemudi becaknya, dan … untuk kedua kalinya saya menelan ludah menyaksikan pemandangan yang bisa dianggap tidak sopan dilakukan pada saat kebanyakan orang tengah berpuasa.<br />
<br />
“mmm …, Abang muslim bukan? tanyaku ragu-ragu.<br />
“Ya dik, saya muslim …” jawabnya terengah sambil terus mengayuh.<br />
“Tapi kenapa abang tidak puasa? abang tahu kan ini bulan ramadhan. Sebagai muslim seharusnya abang berpuasa. Kalau pun abang tidak berpuasa, setidaknya hormatilah orang yang berpuasa. Jadi abang jangan seenaknya saja makan di depan banyak orang yang berpuasa …” derasaliran kata keluar dari mulutku layaknya orang berceramah.<br />
<br />
Tukang becak yang kutaksir berusia di atas empat puluh tahun itu menghentikan kunyahannya dan membiarkan sebagian pisang goreng itu masih menyumpal mulutnya. Sesaat kemudian ia berusaha menelannya sambil memperhatikan wajah garangku yang sejak tadi menghadap ke arahnya. “Dua hari pertama puasa kemarin abang sakit dan tidak bisa narik becak. Jujur saja dik, abang memang tidak puasa hari ini karena pisang goreng ini makanan pertama abang sejak tiga hari ini.”<br />
Tanpa memberikan kesempatan ku untuk memotongnya,”Tak perlu ajari abang berpuasa, orang-orang seperti kami sudah tak asing lagi dengan puasa,” jelas bapak tukang becak itu.<br />
“Maksud bapak?” mataku menerawang menunggu kalimat berikutnya.<br />
“Dua hari pertama puasa, orang-orang berpuasa dengan sahur dan berbuka. Kami berpuasa tanpa sahur dan tanpa berbuka. Kebanyakan orang seperti adik berpuasa hanya sejak subuh hingga maghrib, sedangkan kami kadang harus tetap berpuasa hingga keesokan harinya …”<br />
“Jadi …,” belum sempat kuteruskan kalimatku, “Orang-orang berpuasa hanya di bulan<br />
ramadhan, padahal kami terus berpuasa tanpa peduli bulan ramadhan atau bukan …”<br />
“Abang sejak siang tadi bingung dik mau makan dua potong pisang goreng ini, malu rasanya tidak berpuasa. Bukannya abang tidak menghormati orang yang berpuasa, tapi…” kalimatnya terhenti seiring dengan tibanya saya di tempat tujuan.<br />
<br />
Sungguh. Saya jadi menyesal telah menceramahinya tadi. Tidak semestinya saya bersikap demikian kepadanya. Seharusnya saya bisa melihat lebih kedalam, betapa ia pun harus menanggung malu untuk makan di saat orang-orang berpuasa demi mengganjal perut<br />
laparnya.Karena jika perutnya tak terganjal mungkin roda becak ini pun tak kan berputar.<br />
Ah, kini seharusnya saya yang harus merasa malu dengan puasa saya sendiri?<br />
Bukankah salah satu hikmah puasa adalah kepedulian? Tapi kenapa orang-orang yang dekat dengan saya nampaknya luput dari perhatian dan kepedulian saya?<br />
“Wah, nggak ada kembaliannya dik…”<br />
“hmm, simpan saja buat sahur bapak besok ya …”</div>
jehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255437267432526320.post-21568310930668557592011-07-29T05:43:00.000-07:002013-04-07T20:00:24.656-07:00Jarak Dua Hati Kala Marah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiz4uFoMw3N2ugSmB6EIwxEshZmv3KJ2FGiRlseScVi50hybfoAVOOqRm0Q3e1RlMUDwgte5583kCKV7N7Spo9CJh0qE58CRo_brApBeXGwskoC7Avn4B4t4fhzm6Egq9vaUuNG78SzF5M/s1600/marah.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="113" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiz4uFoMw3N2ugSmB6EIwxEshZmv3KJ2FGiRlseScVi50hybfoAVOOqRm0Q3e1RlMUDwgte5583kCKV7N7Spo9CJh0qE58CRo_brApBeXGwskoC7Avn4B4t4fhzm6Egq9vaUuNG78SzF5M/s200/marah.jpg" width="200" /></a></div>
Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya, “Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?”<br />
<br />
Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab, “Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak.”<br />
“Tapi…” sang guru balik bertanya, “lawan bicaranya justru berada disampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?”<br />
<br />
Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar Menurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban yang memuaskan.<br />
Sang guru lalu berkata, “Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan,jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi.”<br />
<br />
Sang guru masih melanjutkan, “Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. Mengapa demikian?”<br />
<br />
Sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya. Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban. “Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan.”<br />
<br />
Sang guru masih melanjutkan, “Ketika anda sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, TAK mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang BIJAKSANA. Karena waktu akan membantu anda.”<br />
oh ya sahabat..,ntar lg kan Puasa jadi alangkah baikX kalau kita saling maaf memaafkan antar sesama<br />
maafin je ya klo pernah da salah ma sobat2 sekalian baik tu sengaja maupun tidak..,mari kita sambut bulan ramadhan dengan hati yang bersih</div>
jehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255437267432526320.post-47487028310092777842011-07-18T05:47:00.000-07:002013-04-07T20:00:24.665-07:00Sehelai Daun<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9s0rzEt3wmLJV7zb83jn0EsTa4RKCNa_EoycFiSo6JPxjHeBDBLAYgJDHlp7ZMxVMKRDAwq5nWWSCvbRuGdclxsdyjhFt2qZWo0RSkQDTTHTb2mFHN5kEQWLHf3e4aym3KwN4SkvYMGI/s1600/daun.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9s0rzEt3wmLJV7zb83jn0EsTa4RKCNa_EoycFiSo6JPxjHeBDBLAYgJDHlp7ZMxVMKRDAwq5nWWSCvbRuGdclxsdyjhFt2qZWo0RSkQDTTHTb2mFHN5kEQWLHf3e4aym3KwN4SkvYMGI/s200/daun.jpg" width="200" /></a></div>
Pada sebatang pohon kecil, hiduplah beberapa daun yang tumbuh
bersama. Di antara daun-daun tersebut terdapat sebuah daun yang sangat
besar dan kuat. Daun itu diagung-agungkan karena kekuatannya. Dialah
yang dianggap pelindung bagi daun-daun lainnya dari badai, hujan, panas
matahari yang terik, dan bahaya lainnya.<span id="more-352"></span><br />
Suatu ketika datanglah musim kemarau yang panjang. Daun-daun di pohon
kecil itu mulai layu karena tidak mendapat air dan makanan. Daun besar
yang tadinya kuat dan besar mulai terlihat keriput. Ia berusaha
melindungi daun-daun lainnya dari matahari yang bersinar sangat terik
sehingga daun2 sahabatnya itu tidak kehilangan air lebih banyak lagi.
Hari berganti hari,daun besar itu sudah sampai pada puncak usahanya. Ia
mulai sobek-sobek sehingga sinar matahari mulai menembusnya. Ia mulai
kehilangan kekuatannya dan daun-daun lainnya pun sudah mulai
mengabaikannya karena ia tidak kuat lagi seperti dulu.<br />
<div style="float: right; margin: 10px 0pt 10px 10px;">
<ins style="border: medium none; display: inline-table; height: 250px; margin: 0pt; padding: 0pt; position: relative; visibility: visible; width: 300px;"><ins id="aswift_1_anchor" style="border: medium none; display: block; height: 250px; margin: 0pt; padding: 0pt; position: relative; visibility: visible; width: 300px;"></ins></ins></div>
Beberapa hari kemudian daun besar itu merasa tidak kuat lagi akhirnya
ia berkata kepada teman-temannya : Teman-teman aku tidak lagi mempunyai
kekuatan untuk melindungi kalian, aku akan gugur. Selamat tinggal.
Setelah berkata demikian akhirnya daun besar itu pun gugurlah. Musim
kemarau terus berlanjut, daun-daun di pohon kecil itu saling bertahan
untuk hidup. Mereka sama sekali sudah melupakan daun besar yang telah
berjasa melindungi mereka sehingga mereka dapat bertahan sampai
sekarang.<br />
Musim kemarau tidak juga berakhir. Daun-daun di pohon kecil itu sudah
mulai kehilangan harapan. Mereka merasa sangat kelaparan, kehausan dan
akan mati.<br />
Di saat mereka putus asa, tiba tiba dirasakan adanya air dan makanan
dari tanah. Mereka terheran-heran akan adanya keajaiban itu. Setelah
lama mencari-cari, mereka menyadarinya. Mereka melihat bahwa daun besar
itu sudah membusuk dan menghasilkan air dan sari makanan bagi mereka.
Akhirnya dengan air dan sari makanan dari daun besar tadi, daun daun di
pohon kecil itu berhasil bertahan sampai musim hujan datang.<br />
Daun-daun di pohon kecil itu sangat menyesal karena telah melupakan daun
besar itu. Padahal sampai akhir hayatnya daun besar itu tetap menjadi
pahlawan bagi daun-daun lainnya.</div>
jehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255437267432526320.post-13304848417832792452011-07-04T06:50:00.000-07:002013-04-07T20:00:24.653-07:00Raja Setan dan 3 Calon Lulusan Terbaik Dunia Setan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWD-6RaOFWu5EwhFTeAoaMRkDJ4m8sr58n6qfi3G8Hfv8vQShG_Bdhr6dOhZTE7MqTJ4wFLW50YRL6kVQSXTtLcZc13oTFpEisaSSSIK-8TzQf8RuiHW1Le-CqW_4cyOpIW7Td9sXIPNs/s1600/satan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="188" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWD-6RaOFWu5EwhFTeAoaMRkDJ4m8sr58n6qfi3G8Hfv8vQShG_Bdhr6dOhZTE7MqTJ4wFLW50YRL6kVQSXTtLcZc13oTFpEisaSSSIK-8TzQf8RuiHW1Le-CqW_4cyOpIW7Td9sXIPNs/s200/satan.jpg" width="200" /></a></div>
Suatu hari di adakan upacara wisuda kelulusan para setan dari universitas setan di neraka, lucifer sang raja setan pun ikut datang menghadiri karena dia ingin melihat 3 setan lulusan terbaik tahun ini yang salah satunya diberitakan mampu memimpin 2 yang lainnya. Ketika waktu dan tempat di persilakan kepada sang raja setan, dia pun maju untuk memberi sepatah dua patah kata serta mengetes kemampuan 3 setan lulusan terbaik tersebut.<br />
<br />
Raja setan berpidato “Hari ini saya meresmikan kelulusan para setan untuk di lepas di dunia manusia dan bekerja mencari jiwa, menyesatkan, dan menghitamkan yang putih. Namun saya sangat ingin mengetahui sejauh mana kesiapan kalian terutama ketiga lulusan terbaik tahun ini.” Maka raja setan mendatangi dan menanyai ketiga setan lulusan terbaik tahun ini tersebut satu persatu.<br />
<br />
Tibalah giliran setan pertama, raja bertanya “apa yang akan kamu lakukan untuk menyesatkan manusia?” maka ia menjawab “aku akan menyebabkan perang, menyulut kemarahan serta kebencian satu dengan lainnya, menghasut manusia untuk saling membunuh, dan tidak ragu menggunakan kekerasan”.<br />
Sang raja setan berkata,”tidak jelek, tapi kamu hanya akan memperoleh beberapa jiwa saja.”.<br />
<br />
Lalu ia beralih pada setan kedua “lalu kamu! apa yang akan kamu buat untuk menyesatkan manusia?” maka dia menjawab “aku akan mengatakan pada mereka bahwa tidak usahlah kita beribadah lebih baik waktu kita gunakan untuk hal-hal yang menyenangkan, bukankah mempedulikan diri sendiri jauh lebih menguntungkan daripada mempedulikan orang lain yang belum tentu menghargai kita sendiri?”.<br />
Sang raja setan berkata pula,”bagus, mungkin kamu akan memperoleh cukup banyak jiwa, tetapi kita membutuhkan lebih banyak jiwa lagi untuk meramaikan neraka.”<br />
<br />
Dan akhirnya ia bertanya kepada setan ketiga “bagaimana denganmu? apakah kamu juga akan menghasut manusia untuk menggunakan kekerasan atau menghasut mereka supaya hanya mempedulikan diri sendiri?”. Jawab setan ketiga “aku akan mengatakan pada manusia supaya jangan ragu untuk melakukan apapun yang mereka sukai karena masih ada banyak waktu untuk bertobat, kiamat kan bukan hari esok? jadi sebaiknya kita bersenang2 saja sekarang ini selama kita masih bisa melakukan dosa, nah setelah puas nanti baru bertobat di lain hari”.<br />
Raja setan tertawa keras seraya berkata,”aku rasa kamu akan segera membawa mereka semua kemari dalam waktu dekat!”<br />
<br /></div>
jehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255437267432526320.post-79937395015322698232011-06-30T06:52:00.000-07:002013-04-07T20:00:24.676-07:00Ibunda Mengapa Engkau Menangis<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEEIY2w9XT79b2pwvgkWnxxBdWSLVDo-gPPdHbHPpGApAZXAca7KwMuRJs4irSuh03GVrN2Wm3GsANVHzbzk-bmZtCFxCLhjEQBKvsdqY9lrF7sLrv9Su0i8PHFOrzIrTC_fu9_pXb9x0/s1600/ibu.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEEIY2w9XT79b2pwvgkWnxxBdWSLVDo-gPPdHbHPpGApAZXAca7KwMuRJs4irSuh03GVrN2Wm3GsANVHzbzk-bmZtCFxCLhjEQBKvsdqY9lrF7sLrv9Su0i8PHFOrzIrTC_fu9_pXb9x0/s200/ibu.jpg" width="180" /></a></div>
Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya. “Ibu, mengapa Ibu menangis?”. Ibunya menjawab, “Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak”. “Aku tak mengerti” kata si anak lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. “Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti….”<br />
<br />
Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya. “Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?” Sang ayah menjawab, “Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan”. Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya. Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.<br />
<br />
Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan. “Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?” Dalam mimpinya, Tuhan menjawab, “Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.<br />
<br />
Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu.<br />
<br />
Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.<br />
<br />
Pada wanita, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.<br />
<br />
Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya.<br />
<br />
Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.<br />
<br />
Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?<br />
<br />
Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.<br />
<br />
Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya.<br />
<br />
Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan”.<br />
<br />
Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu kalau beliau masih hidup, karena di kakinyalah kita menemukan SURGA</div>
jehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255437267432526320.post-74645884885082754022011-06-23T22:38:00.000-07:002013-04-07T20:00:24.670-07:00Cinta Adalah Cinta<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSksIsAR0peOhOTBGXwpm44eGWwl90lcrCQ1wfC6twes866VNFrKIg1v1gvwkOlbd0qKNEHxD_VEl0Owkli0ZzIITnFdHoGpiNnrjCvST2MAk4DM_f0Ob3fIBrPkssrk_7lawUo8-xo40/s1600/cinta.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSksIsAR0peOhOTBGXwpm44eGWwl90lcrCQ1wfC6twes866VNFrKIg1v1gvwkOlbd0qKNEHxD_VEl0Owkli0ZzIITnFdHoGpiNnrjCvST2MAk4DM_f0Ob3fIBrPkssrk_7lawUo8-xo40/s200/cinta.jpg" width="200" /></a></div>
Sejak semula, keluarga si cantik tidak menyetujui hubungannya dengan sang pemuda. Mereka mengajukan alasan mengenai latar belakang keluarga si pemuda, bahwa jika si cantik memaksa terus bersama dengan sang pemuda, dia akan menderita seumur hidupnya, penderitaan yang mungkin tak dapat ia tanggungkan.<br />
<br />
Karena tekanan dari keluarganya, si cantik jadi sering bertengkar dengan pacarnya. Si Cantik itu benar-benar mencintainya, dan dia terus-menerus bertanya, “Seberapa besar kamu mencintaiku?”<br />
<br />
Sang pemuda tidak begitu pandai berbicara, dia selalu membuat si cantik marah. Dan komentar-komentar dari orangtuanya membuatnya bertambah kesal. Sang pemuda selalu menjadi sasaran pelampiasan kemarahannya. Dan sang pemuda selalu membiarkannya melampiaskan kemarahannya kepadanya…<br />
<br />
Setelah beberapa saat, sang pemuda lulus dari perguruan tinggi. Ia bermaksud meneruskan kuliahnya ke luar negeri, tapi sebelum dia pergi, dia melamar si cantik, “Saya tidak tahu bagaimana mengucapkan kata-kata manis, tapi saya tahu bahwa saya mencintaimu. Jika kamu setuju, saya ingin menjagamu seumur hidupmu. Mengenai keluargamu, saya akan berusaha keras untuk meyakinkan mereka agar menyetujui hubungan kita. Maukah kamu menikah denganku?”<br />
<br />
Si cantik setuju, dan keluarganya setelah melihat usaha dari sang pemuda, akhirnya merestui hubungan mereka. Sebelum pemuda itu berangkat, mereka bertungan terlebih dahulu. Si cantik tetap tinggal di kampung halaman dan bekerja, sementara sang pemuda meneruskan kuliahnya di luar negeri. Mereka melanjutkan hubungan mereka melalui surat dan telepon. Kadang-kadang timbul kesulitan, tapi mereka tidak menyerah terhadap keadaan.<br />
<br />
Suatu hari, dalam perjalanan ke tempat perhentian bis sepulang dari kerja, si cantik tertabrak mobil hingga tak sadarkan diri. Ketika siuman, dia melihat kedua orangtuanya dan menyadari betapa beruntungnya dia dapat selamat. Melihat air mata orangtuanya, dia berusaha untuk menghibur mereka.<br />
<br />
Tetapi dia menemukan bahwa dia tidak dapat berbicara sama sekali. Dia bisu. Menurut dokter kecelakaan tersebut telah mencederai otaknya, dan itu menyebabkannya bisu seumur hidupnya. Mendengar orangtuanya membujuknya, tapi tidak dapat menjawab sepatah kata pun, cantik tersebut pingsan. Sepanjang hari hanya dapat menangis dan membisu. Ketika akhirnya dia boleh pulang dari RS, dia mendapati rumahnya masih seperti sedia kala. Hanya jika telepon berdering, dia menjadi pilu. Dering telepon telah menjadi mimpi terburuknya. Dia tidak dapat memberitakan kabar buruk tersebut kepada pacarnya dan menjadi bebannya. Dia menulis sepucuk surat untuknya, memberitahukan bahwa dia tidak mau lagi menunggunya. Hubungan antara mereka sudah putus, bahkan dia mengembalikan cincin pertunangan mereka. Mendapat surat dan telepon dari si pemuda, dia hanya bisa menitikkan air mata.<br />
<br />
Ayahnya tidak tahan melihat penderitaannya, dan memutuskan untuk pindah. Berharap bahwa dia dapat melupakan segalanya dan menjadi lebih bahagia.<br />
<br />
Pindah ke tempat baru, si cantik mulai belajar bahasa isyarat. Dia berusaha melupakan sang pemuda. Suatu hari sahabatnya memberitahukan bahwa pemuda itu telah kembali dan mencarinya ke mana-mana. Dia meminta sahabatnya untuk tidak memberitahukan di mana dia berada dan menyuruh pemuda itu untuk melupakannya.<br />
<br />
Lebih dari setahun, tidak terdengar lagi kabar pemuda itu sampai akhirnya sahabat si cantik menyampaikan bahwa sang pemuda akan menikah dan menyerahkan surat undangan. Dia membuka surat undangan itu dengan hati pedih, dan menemukan namanya tercantum dalam undangan. Sebelum dia sempat bertanya kepada sahabatnya, tiba-tiba sang pemuda muncul di hadapannya. Dengan bahasa isyarat yang kaku, ia menyampaikan bahwa, “Aku telah menghabiskan waktu lebih dari setahun untuk mempelajari bahasa isyarat, agar dapat memberitahukan kepadamu bahwa aku belum melupakan janji kita, berikan aku kesempatan, biarkan aku menjadi suaramu. I L O V E Y O U.<br />
<br />
Melihat bahasa isyarat tersebut, dan cincin pertunangannya, si cantik akhirnya tersenyum.<br />
<br />
Perlakukan setiap cinta seakan cinta terakhirmu., baru kamu akan belajar cara memberi.<br />
Perlakukan setiap hari seakan hari terakhirmu., baru kamu akan belajar cara menghargai.<br />
Jangan pernah menyerah.<br />
<br />
Ingatlah bahwa kasih yang paling indah dan sukses yang terbesar, mengandung banyak resiko.<br />
Yakinlah pada dirimu ketika kamu berkata: <b><a href="http://whayliank.blogspot.com/2011/06/cinta-dan-waktu.html">Aku mencintaimu</a>.</b></div>
jehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255437267432526320.post-34514339090142430852011-06-15T05:49:00.000-07:002013-04-07T20:00:24.663-07:00Cinta Dan Waktu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSCbvwkKFnHb242cKIUvClE9MTAT80Gxx6xjB6axQYxTWZhvxbzdTLG3sfo0nXR4RMhCX8S-JZdaA4R2l_clakAjRU4hTrBGdLzwR0eWLFGkZhH4gJP8k8EVuv2DPk0gaKpPsAakOSizQ/s1600/cinta.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSCbvwkKFnHb242cKIUvClE9MTAT80Gxx6xjB6axQYxTWZhvxbzdTLG3sfo0nXR4RMhCX8S-JZdaA4R2l_clakAjRU4hTrBGdLzwR0eWLFGkZhH4gJP8k8EVuv2DPk0gaKpPsAakOSizQ/s200/cinta.jpg" width="200" /></a></div>
Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak: ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatu ketika, datang badai menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu.<br />
<br />
Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu.<br />
Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik membasahi kaki Cinta.<br />
<br />
Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh perahu.<br />
<br />
“Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!” teriak Cinta.<br />
<br />
“Aduh… Maaf, Cinta!” kata Kekayaan, “perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam.<br />
<br />
Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini.” Lalu Kakayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi.<br />
<br />
Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan lewat dengan perahunya.<br />
<br />
“Kegembiraan! Tolong aku!”, teriak Cinta. Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak mendengar teriakan Cinta.<br />
<br />
Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin panik.<br />
<br />
Tak lama lewatlah Kecantikan.<br />
<br />
“Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!”, teriak Cinta.<br />
<br />
“Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini.” sahut Kecantikan. Cinta sedih sekali mendengarnya.<br />
<br />
Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan.<br />
<br />
“Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu,” kata Cinta.<br />
<br />
“Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin sendirian saja…” kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya.<br />
<br />
Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.<br />
<br />
Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar suara, “Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!”<br />
<br />
Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya. Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.<br />
<br />
Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. Cinta segera menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu.<br />
<br />
“Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu.” kata orang itu.<br />
<br />
“Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku” tanya Cinta heran.<br />
<br />
“Sebab,” kata orang itu, “hanya Waktu lah yang tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta itu “.</div>
jehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7255437267432526320.post-83352583139491403202011-06-03T19:46:00.000-07:002013-04-07T20:00:24.678-07:00Mencari Rahasia Kebahagiaan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghDeJ6goS03yMVdl8YTdeoTZ5Qs6TooEJV_x25BeuLsDYaq86uhMVnXJYd-xKMT_unYyGbrmXetfpM20Y5QB850HCt203IKeJESVb1mdIqzrGrM_LlDcLOfz5uAXqsU1k897ZBnDzoqnY/s1600/bahagia-tangan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghDeJ6goS03yMVdl8YTdeoTZ5Qs6TooEJV_x25BeuLsDYaq86uhMVnXJYd-xKMT_unYyGbrmXetfpM20Y5QB850HCt203IKeJESVb1mdIqzrGrM_LlDcLOfz5uAXqsU1k897ZBnDzoqnY/s200/bahagia-tangan.jpg" width="172" /></a></div>
Seorang pemilik toko menyuruh anaknya pergi mencari rahasia kebahagiaan dari orang paling bijaksana di dunia. Anak itu melintasi padang pasir selama empat puluh hari, dan akhirnya tiba di sebuah kastil yang indah, jauh tinggi di puncak gunung. Di sanalah orang bijak itu tinggal.<br />
Namun ketika dia memasuki aula kastil itu, si anak muda bukannya menemukan orang bijak tersebut, melainkan melihat kesibukan besar di dalamnya: para pedangang berlalu-lalang, orang-orang bercakap-cakap di sudut-sudut, ada orkestra kecil sedang memainkan musik lembut dan ada meja yang penuh dengan piring-piring berisi makanan-makanan paling enak di belahan dunia tersebut. Si orang bijak berbicara dengan setiap orang dan anak muda itu harus menunggu selama dua jam. Setelah itu, barulah tiba gilirannya.<br />
<span id="more-274"></span><br />
Si orang bijak mendengarkan dengan seksama saat anak muda itu menjelaskan maksud kedatangnnya, namun dia mengatakan sedang tidak punya waktu untuk menjelaskan rahasia kebahagiaan. dia menyarankan anak muda itu melihat-lihat sekeliling istana, dan kembali kesini dua jam lagi.<br />
<div style="float: right; margin: 10px 0pt 10px 10px;">
</div>
“Sementara itu, aku punya tugas untukmu,’kata si orang bijak.<br />
Diberikannya pada si anak muda sendok teh berisi dua tetes minyak.<br />
Sambil kau berjalan-jalan bawa sendok ini, tapi jangan sampai minyaknya tumpah.’<br />
Anak muda itu pun mulai berkeliling- keliling naik turun sekian banyak tangga istana, sambil matanya tertuju pada sendok yang dibawanya.<br />
Setelah dua jam, dia kembali ke ruangan tempat orang bijak itu berada.<br />
“Nah,’kata si orang bijak,’apakah kau melihat ukiran-ukiran Persia yang ada di ruang makanku? Bagaimana dengan taman hasil karya ahli taman yang menghabiskan sepuluh tahun untuk menciptakannya? Apa kau juga melihat perkamen-perkamen indah di perpustakaanku? ‘<br />
Anak muda itu merasa malu. Dia mengakui bahwa dia tidak sempat melihat apa-apa. Dia terlalu terfokus pada usaha menjaga minyak di sendok itu supaya tidak tumpah.<br />
“Kalau begitu, pergilah lagi berjalan-jalan, dan nikmatilah keindahan- keindahan istanaku,’kata si orang bijak. ‘Tak mungkin kau bisa mempercayai seseorang, kalau kau tidak mengenal rumahnya.’<br />
Merasa lega, anak muda itu mengambil sendoknya dan kembali menjelajahi istana tersebut, kali ini dia mengamati semua karya seni di langit-langit dan tembok-tembok. Dia menikmati taman-taman, gunung- gunung di sekelilingnya, keindahan bunga-bunga, serta cita rasa yang terpancar dari segala sesuatu di sana. Ketika kembali menghadap orang bijak itu, diceritaknnya dengan mendetail segala pemandangan yang telah dilihatnya.<br />
Tapi di mana tetes-tetes minyak yang kupercayakan padamu itu?’ tanya si orang bijak.<br />
Si anak muda memandang sendok di tangannya, dan menyadari dua tetes minyak itu sudah tidak ada.<br />
<b>“Nah, hanya ada satu nasihat yang bisa kuberikan untukmu,’kata orang paling bijak itu. ‘Rahasia kebahagiaan adalah dengan menikmati segala hal menakjubkan di dunia ini, tanpa pernah melupakan tetes-tetes minyak di sendokmu.’</b></div>
jehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255437267432526320.post-12956056299365089272011-05-18T01:23:00.000-07:002013-04-07T20:00:24.652-07:00Sebuah Arti Dari A-Z<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUP-az4qQdtdlMENdYpQWZHM87Rhp2OpUALkm3HZdw1XIXRxP0LvjjVjTWVl7WtPQ9_VY2fGf0XYobyoFtF7a70ZiTX6T665i3z8oBw0rhcSCRCSveVw_aKQKX9uxENwXL5HyumKrJ5j0/s1600/a-z.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="170" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUP-az4qQdtdlMENdYpQWZHM87Rhp2OpUALkm3HZdw1XIXRxP0LvjjVjTWVl7WtPQ9_VY2fGf0XYobyoFtF7a70ZiTX6T665i3z8oBw0rhcSCRCSveVw_aKQKX9uxENwXL5HyumKrJ5j0/s200/a-z.jpg" width="200" /></a></div>
Menurut pakarnya, manusia sukses tidak cuma dari IQ saja. Peran EQ (Emotional Intelligence) pada kesuksesan bahkan melebihi porsi IQ. Seorang pakar EQ bernama Patricia Patton memberikan tips bagaimana kita menemukan dan memupuk harga diri, yang disebutnya alfabet keberhasilan pribadi.<br />
<br />
Yuk kita lihat apa maksudnya :<br />
<br />
A : Accept.<br />
Terimalah diri anda sebagaimana adanya.<br />
<br />
B : Believe.<br />
Percayalah terhadap kemampuan anda untuk meraih apa yang anda inginkan dalam hidup.<br />
<br />
C : Care.<br />
Pedulilah pada kemampuan anda meraih apa yang anda inginkan dalam hidup.<br />
<br />
D : Direct.<br />
Arahkan pikiran pada hal-hal positif yang meningkatkan kepercayaan diri.<br />
<br />
E : Earn.<br />
Terimalah penghargaan yang diberi orang lain dengan tetap berusaha menjadi yang terbaik.<br />
<br />
F : Face.<br />
Hadapi masalah dengan benar dan yakin.<br />
<br />
G : Go.<br />
Berangkatlah dari kebenaran.<br />
<br />
H : Homework.<br />
Pekerjaan rumah adalah langkah penting untuk pengumpulan informasi.<br />
<br />
I : Ignore.<br />
Abaikan celaan orang yang menghalangi jalan anda mencapai tujuan.<br />
<br />
J : Jealously.<br />
Rasa iri dapat membuat anda tidak menghargai kelebihan anda sendiri.<br />
<br />
K : Keep.<br />
Terus berusaha walaupun beberapa kali gagal.<br />
<br />
L : Learn.<br />
Belajar dari kesalahan dan berusaha untuk tidak mengulanginya.<br />
<br />
M : Mind.<br />
Perhatikan urusan sendiri dan tidak menyebar gosip tentang orang lain.<br />
<br />
N : Never.<br />
Jangan terlibat skandal seks, obat terlarang, dan alkohol.<br />
<br />
O : Observe.<br />
Amatilah segala hal di sekeliling anda. Perhatikan, dengarkan, dan belajar dari orang lain.<br />
<br />
P : Patience.<br />
Sabar adalah kekuatan tak ternilai yang membuat anda terus berusaha.<br />
<br />
Q : Question.<br />
Pertanyaan perlu untuk mencari jawaban yang benar dan menambah ilmu.<br />
<br />
R : Respect.<br />
Hargai diri sendiri dan juga orang lain.<br />
<br />
S : Self confidence, self esteem, self respect.<br />
Percaya diri, harga diri, citra diri, penghormatan diri akan membebaskan kita dari saat-saat tegang.<br />
<br />
T : Take.<br />
Bertanggung jawab pada setiap tindakan anda.<br />
<br />
U : Understand.<br />
Pahami bahwa hidup itu naik turun, namun tak ada yang dapat mengalahkan anda.<br />
<br />
V : Value.<br />
Nilai diri sendiri dan orang lain, berusahalah melakukan yang terbaik.<br />
<br />
W : Work.<br />
Bekerja dengan giat, jangan lupa berdoa.<br />
<br />
X : X’tra.<br />
Usaha lebih keras membawa keberhasilan.<br />
<br />
Y : You.<br />
Anda dapat membuat suatu yang berbeda.<br />
<br />
Z : Zero.<br />
Usaha nol membawa hasil nol pula.</div>
jehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255437267432526320.post-17186285725998242542011-05-04T05:42:00.000-07:002013-04-07T20:00:24.654-07:00Hidup adalah Pilihan...<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmvj7llGUeEVMFFRPCBfT1mut8-rtjuhz_L6w3r5pXcLP5lTVIB6ElAm3ajwedvsZgpq7BLnalul8lzjwWytVk-fkDXrM1bl7K_xmNtnj4OxT4AMNdhJZ_PU66csGIZqZ5LmDg89kCoI0/s1600/pilihan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="197" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmvj7llGUeEVMFFRPCBfT1mut8-rtjuhz_L6w3r5pXcLP5lTVIB6ElAm3ajwedvsZgpq7BLnalul8lzjwWytVk-fkDXrM1bl7K_xmNtnj4OxT4AMNdhJZ_PU66csGIZqZ5LmDg89kCoI0/s200/pilihan.jpg" width="200" /></a></div>
Ada 2 bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur. Bibit yang pertama berkata, “Aku ingin tumbuh besar,aku ingin menjejakkan akarku dalam2 di tanah ini dan menjulangkan tunas2ku diatas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari dan kelembutan embun pagi di pucuk2 daunku”…Dan bibit itupun tumbuh,makin menjulang…<br />
<br />
Bibit yang kedua berguman…”Aku takut, jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini,aku tak tahu apa yang akan kutemui dibawah sana.Bukankah disana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas,bukankah nanti keindahan tunas2ku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak.Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka,dan siput2 mencoba untuk memakannya? Dan pasti jika aku tumbuh dan merekah,semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak! Akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman”…Dan bibit itupun menunggu dalam kesendirian.<br />
Beberapa pekan kemudian seekor ayam mengais tanah itu,menemukan bibit yang kedua tadi dan menaploknya segera.<br />
<br />
Memang selalu ada saja pilihan dalam hidup. Selalu saja ada lakon2 yang harus kita jalani. Namun seringkali kita berada dalam kepesimisan,kengerian,keraguan,kebimbangan2 yang kita ciptakan sendiri. Kita kerap terbuai dengan alasan2 untuk tak mau melangkah,tak mau menatap hidup.<br />
<br />
Karena hidup adalah pilihan, maka hadapilah itu dengan gagah..Dan karena hidup adalah pilihan,maka pilihlah dengan bijak…</div>
</div>
jehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255437267432526320.post-47887118374680662042011-04-28T04:31:00.000-07:002013-04-07T20:00:24.666-07:00Bersyukurlah Kawan!<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8rUVe1jwQKfUV7a2wwydFj6mY32CUAbrH-AFWpGt_x161n1gnnRNqmkA7WBwHOMq4_9_NXZ_RI11nopVzX2B_fvITDOUkl-C-Q9NE4Rhl_zvjv21oFvPZBW2IhtHU4sHzyA4xCR9AZo0/s1600/sukur.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8rUVe1jwQKfUV7a2wwydFj6mY32CUAbrH-AFWpGt_x161n1gnnRNqmkA7WBwHOMq4_9_NXZ_RI11nopVzX2B_fvITDOUkl-C-Q9NE4Rhl_zvjv21oFvPZBW2IhtHU4sHzyA4xCR9AZo0/s200/sukur.jpg" width="200" /></a></div>
Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di pekarangan sendiri.<br />
Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki.<br />
Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi.<br />
<br />
Bersyukurlah !<br />
<br />
Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan .<br />
Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan?<br />
<br />
Bersyukurlah !<br />
<br />
Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu.<br />
Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar.<br />
<br />
Bersyukurlah !<br />
<br />
Bersyukurlah untuk masa-masa sulit.<br />
Karena Di masa itulah kamu tumbuh.<br />
<br />
Bersyukurlah !<br />
<br />
Bersyukurlah untuk keterbatasanmu .<br />
Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang .<br />
<br />
Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru .<br />
Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu .<br />
<br />
Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat .<br />
Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga .<br />
<br />
Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih .<br />
Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan .<br />
<br />
Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal baik<br />
<br />
Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa surut<br />
<br />
Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif<br />
<br />
Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu </div>
jehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255437267432526320.post-84747042558500353732011-04-16T04:28:00.001-07:002013-04-07T20:00:24.680-07:00Penciptaan Wanita<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4bOQzkSTzlog4uKkEkrIqi5s6AVPwELHwWD_GNckWKcgF933EK1H8tK900kPsR5FRyg_2V6OnS3utNpSyDmoJDAUV5SN1b2DkFoYCJ-A2pIgLKgwRPJn38-JKKOE1YrwhhzQnzku1g-c/s1600/wanita.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="131" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4bOQzkSTzlog4uKkEkrIqi5s6AVPwELHwWD_GNckWKcgF933EK1H8tK900kPsR5FRyg_2V6OnS3utNpSyDmoJDAUV5SN1b2DkFoYCJ-A2pIgLKgwRPJn38-JKKOE1YrwhhzQnzku1g-c/s200/wanita.jpg" width="200" /></a></div>
Ketika Tuhan menciptakan wanita, Dia lembur pada hari ke6.<br />
<br />
Malaikat datang dan bertanya “ Mengapa begitu lama Tuhan?”<br />
<br />
Tuhan menjawab, “Sudahkah kamu lihat semua detil yg Aku ciptakan untuknya?”<br />
<br />
“2 tangan ini harus bisa selalu dibersihkan, setidaknya terdiri dari 200 bagian yg bisa digerakkan dan berfungsi baik agar dapat mengolah berbagai jenis makanan…<br />
<br />
Mampu memberikan kenyamanan bagi anak2nya…<br />
<br />
Punya pelukan yang menyembuhkan rasa sakit hati dan keterpurukan…<br />
<br />
Dan semuanya cukup dilakukan dgn kedua tangan ini…<br />
<br />
Malaikat takjub, “hanya dgn 2 tangan ini?…”<br />
<br />
“Tetapi Tuhan, Engkau membuatnya begitu halus dan lembut”<br />
“Ya.. Aku membuatnya begitu lembut. Tapi kamu blm bisa bayangkan kekuatan yang Aku berikan kepadanya agar ia bisa mengatasi banyak hal yang luar biasa”<br />
<br />
“apakah dia bisa berpikir?” tanya malaikat<br />
<br />
Tuhan menjawab “Tidak hanya berpikir, dia juga mampu bernegosiasi dan mengutarakan pendapatnya”<br />
<br />
Malaikat itu menyentuh dagunya..<br />
“Tuhan,Engkau buat ciptaan ini kelihatan lelah & rapuh, seolah banyak sekali beban untuknya”<br />
<br />
“Itu bukan kerapuhan, itu air mata. Aku berikan padanya supaya dia bisa mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan dan rasa bangga”<br />
<br />
“Engkau memikirkan segala sesuatunya. Wanita ciptaanMu ini sungguh menakjubkan!”<br />
<br />
“Ya..Harus! Wanita ini mempunyai kekuatan utk mempesona laki2…<br />
<br />
Dia dapat mengatasi beban hidup, mampu menyimpan kebahagiaan & pendapatnya sendiri…<br />
<br />
Mampu tersenyum bahkan ketika hatinya menjerit…<br />
<br />
Mampu tertawa saat hatinya menangis…<br />
<br />
Dia bisa berkorban demi orang2 yg dikasihinya…<br />
<br />
Dia bisa melawan ketidakadilan…<br />
<br />
Dia bersorak saat melihat kawannya bahagia…<br />
<br />
Hatinya terluka saat melihat kesedihan…<br />
<br />
Dia tahu sebuah ciuman&pelukan dapat menyembuhkan luka…<br />
<br />
CINTANYA TANPA SYARAT!”<br />
<br />
Malaikat sangat kagum.“Lalu apa kekurangannya?”<br />
<br />
Tuhan menjawab ”hanya satu hal.. Dia terkadang lupa betapa berharganya dia…”<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Remind this to all the women… that they are unbelievably precious!</div>
</div>
jehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255437267432526320.post-10535428365842846742011-04-08T09:37:00.000-07:002013-04-07T20:00:24.648-07:00Hakim yang Bijaksana<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrV5gtyPIoOkShzWhUluaJXrI8Ha6As_s5qHsQum9r1nTQUNUzFN0vnIdRVG9iEERGYLMfMJOfQojrs9rfMjLWubY86XLXqAfI0s1tuNaEX_QvmiNpwaDYlgs79cIZ9eRDeMYvqkLi9aE/s1600/palu-sidang.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrV5gtyPIoOkShzWhUluaJXrI8Ha6As_s5qHsQum9r1nTQUNUzFN0vnIdRVG9iEERGYLMfMJOfQojrs9rfMjLWubY86XLXqAfI0s1tuNaEX_QvmiNpwaDYlgs79cIZ9eRDeMYvqkLi9aE/s200/palu-sidang.jpg" width="199" /></a></div>
Seorang petani mempunyai tetangga yg berprofesi sbg pemburu dan mempunyai anjing-anjing galak. Anjing2 itu sering melompati pagar dan mengejar domba2 petani.<br />
<br />
Petani itu berkali-kali meminta tetangganya untuk menjaga anjing-anjingnya, tetapi ia seakan tidak peduli. Anjing2 itu sering melompati pagar dan menyerang domba.<br />
<br />
Petani itu merasa tak sabar, dan memutuskan ke kota untuk berkonsultasi pada seorang hakim.<br />
<br />
Hakim itu mendengarkan cerita petani itu dan berkata, “Saya bisa saja menghukum pemburu itu dan memerintahkan dia utk merantai dan mengurung anjing-anjingnya. Tetapi Anda akan kehilangan seorang teman dan mendapatkan seorang musuh. Mana yang kau inginkan, teman atau musuh yang jadi tetanggamu?”<br />
<br />
Petani itu menjawab bahwa ia lebih suka mempunyai seorang teman.<br />
<br />
“Baik, saya akan memberikan solusi dimana domba2 Anda tetap aman dan tetangga Anda tetap sebagai teman.”<br />
<br />
Mendengar solusi pak hakim, petani itu setuju.<br />
<br />
Sampai di rumah, petani itu segera melaksanakan solusi pak hakim. Dia mengambil 3 ekor anak domba dan menghadiahkannya pada 3 anak tetangganya itu. Mereka menerima dgn sukacita dan mulai bermain dengan domba2 tersebut.<br />
<br />
Untuk menjaga mainan baru anaknya, si pemburu akhirnya mengkerangkeng anjing pemburunya. Sejak saat itu anjing2 itu tidak pernah lagi mengganggu domba2 pak tani.<br />
Sbg rasa terimakasihnya atas pemberian petani, pemburu itu mulai membagi hasil buruan kepada petani. Sebagai balasannya petani mengirimkan daging domba dan keju buatannya. Dalam waktu singkat tetangga itu segera menjadi teman yang baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
jehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255437267432526320.post-31389538559722738402011-04-04T18:50:00.000-07:002013-04-07T20:00:24.660-07:00Kebiasaan yang Memperkaya Hidup<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiYBIB0sM9iFey5-0n9nYfKWKIAbUQWZLrI8Rd98VDMNTkALD9jvpp1ZIWPhsmUvdYwlrjnQGg6b5_wM9YvgF_Vr_9vlEUP1jGsZtXJo0c72p5EvAQp-Ksloh43mLhslo7YLNw8v8jbI4/s1600/uang.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="132" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjiYBIB0sM9iFey5-0n9nYfKWKIAbUQWZLrI8Rd98VDMNTkALD9jvpp1ZIWPhsmUvdYwlrjnQGg6b5_wM9YvgF_Vr_9vlEUP1jGsZtXJo0c72p5EvAQp-Ksloh43mLhslo7YLNw8v8jbI4/s200/uang.jpg" width="200" /></a></div>
1. Kebiasaan mengucap syukur.<br />
Ini adalah kebiasaan istimewa yang bisa mengubah hidup selalu menjadi lebih baik. Bahkan agama mendorong kita bersyukur tidak saja untuk hal-hal yang baik , tapi juga dalam kesussahan dan hari-hari yang buruk.. Ada rahasia besar dibalik ucapan syukur yang sudah terbukti sepanjang sejarah. Hellen Keller yang buta dan tuli sejak usia dua tahun , telah menjadi orang yang terkenal dan dikagumi diseluruh dunia. Salah satu ucapannya yang banyak memotivasi orang adalah “Aku bersyukur atas cacat-cacat ini aku menemukan diriku, pekerjaanku dan Tuhanku”. Memang sulit untuk bersyukur,namun kita bisa belajar secara bertahap. Mulailah mensyukuri kehidupan, mensyukuri berkat , kesehatan, keluarga, sahabat dsb. Lama kelamaan Anda bahkan bisa bersyukur atas kesusahan dan situasi yang buruk.<br />
<br />
2. Kebiasaan berpikir positif.<br />
Hidup kita dibentuk oleh apa yang paling sering kita pikirkan. Kalau selalu berpikiran positif, kita cenderung menjadi pribadi yang yang positif. Ciri-ciri dari pikiran yang positif selalu mengarah kepada kebenaran, kebaikan, kasih sayang, harapan dan suka cita. Sering-seringlah memantau apa yang sedang Anda pikirkan. Kalau Anda terbenam dalam pikiran negatif, kendalikanlah segera kearah yang positif. Jadikanlah berpikir positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif yang akan Anda alami.<br />
<br />
3. Kebiasaan berempati.<br />
Kemampuan berhubungan dengan orang lain merupakan kelebihan yang dimiliki oleh banyak orang sukses. Dan salah satu unsur penting dalam berhubungan dengan orang lain adalah empati, kemampuan atau kepekaan untuk memandang dari sudut pandang orang lain.Orang yang empati bahkan bisa merasakan perasaan orang lain . Orang yang empati bahkan bisa merasakan perasaan orang lain, mengerti keinginannya dan menangkap motif dibalik sikap orang lain. Ini berlawanan sekali dengan sikap egois , yang justru menuntut diperhatikan dan dimengerti orang lain. Meskipun tidak semua orang mudah berempati , namun kita bisa belajar dengan membiasakan diri melakukan tindakan-tindakan yang empatik. Misalnya, jadilah pendengar yang baik, belajarlah menempatkan diri pada posisi orang lain, belajarlah melakukan apa yang Anda ingin orang lain lakukankepada Anda, dsb.<br />
<br />
4. Kebiasaan mendahulukan yang penting.<br />
Pikirkanlah apa saja yang paling penting, dan dahulukanlah!. Jangan biarkan hidup Anda terjebak dalam hal-hal yang tidak penting sementara hal-hal yang penting terabaikan. Mulailah memilah-milah mana yang penting dan mana yg tidak, kebiasaan mendahulukan yang penting akan membuat hidup Anda efektif dan produktif dan meningkatkan citra diri Anda secara signifikan.<br />
<br />
5. Kebiasaan bertindak.<br />
Bila Anda sudah mempunyai pengetahuan , sudah mempunyai tujuan yang hendak dicapai dan sudah mempunyai kesadaran mengenai apa yang harus dilakukan , maka langkah selanjutnya adalah bertindak. Biasakan untuk mengahargai waktu, lawanlah rasa malas dengan bersikap aktif. Banyak orang yang gagal dalam hidup karena hanya mempunyai impian dan hanya mempunyai tujuan tapi tak mau melangkah.<br />
<br />
6. Kebiasaan menabur benih.<br />
Prinsip tabur benih ini berlaku dalam kehidupan. Pada waktunya Anda akan menuai yang Anda tabur. Bayangkanlah , betapa kayanya hidup Anda bila Anda selalu menebar benih ‘kebaikan’. Tapi sebaliknya, betapa miskinnya Anda bila rajin menabur keburukan.<br />
<br />
7. Kebiasaan hidup jujur.<br />
Tanpa kejujuran , kita tidak bisa menjadi pribadiyang utuh, bahkan bisa merusak harga diri dan masa depan Anda sendiri. Mulailah membiasakan diri bersikap jujur, tidak saja kepada diri sendir tapi juga terhadap orang lain. Mulailah mengatakan kebenaran, meskipun mengandung resiko. Bila Anda berbohong , kendalikanlah kebohongan Anda sedikit demi sedikit<br />
<br />
Itulah <a href="http://whayliank.blogspot.com/2011/04/kebiasaan-yang-memperkaya-hidup.html">Kebiasaan yang Memperkaya Hidup</a> smoga info yang Je berikan ini,bisa bermanfaat bagi rekan rekan sekalian N terima kasih telah mengunjungi <a href="http://draft.blogger.com/goog_1739392302"> </a><a href="http://whayliank.blogspot.com/">http://whayliank.blogspot.com</a></div>
jehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7255437267432526320.post-34124375643642524522011-03-25T22:24:00.000-07:002013-04-07T20:00:24.662-07:00Rumah Seribu Cermin<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWFfk6Pk_u6OWqtlkXW5kpZQ9KFcdmN4AAimwsiuMVIy_-sGCiXsLakSdUUwHXnAkCa2rcO5NYOV9iEony7ZWRvL3zjv0m6UHh7MVMujOI1vnb2XcvlwQzB56J40k2Gb2qWxWxJmVzH6E/s1600/cermin.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="158" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWFfk6Pk_u6OWqtlkXW5kpZQ9KFcdmN4AAimwsiuMVIy_-sGCiXsLakSdUUwHXnAkCa2rcO5NYOV9iEony7ZWRvL3zjv0m6UHh7MVMujOI1vnb2XcvlwQzB56J40k2Gb2qWxWxJmVzH6E/s200/cermin.jpg" width="200" /></a></div>
Ada sebuah rumah yang dikenal dengan nama “Rumah Seribu Cermin.” Suatu hari seekor anjing kecil sedang berjalan-jalan di desa itu dan melintasi “Rumah Seribu Cermin”. Ia tertarik pada rumah itu dan memutuskan untuk masuk melihat-lihat apa yang ada di dalamnya.<br />
<br />
Sambil melompat-lompat ceria ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu depan. Telinga terangkat tinggi-tinggi. Ekornya bergerak-gerak secepat mungkin. Betapa terkejutnya ia ketika masuk ke dalam rumah, ia melihat ada seribu wajah ceria anjing-anjing kecil dengan ekor yang bergerak-gerak cepat.<br />
<br />
Ia tersenyum lebar, dan seribu wajah anjing kecil itu juga membalas dengan senyum lebar, hangat dan bersahabat. Ketika ia meninggalkan rumah itu, ia berkata pada dirinya sendiri, “Tempat ini sangat menyenangkan. Suatu saat aku akan kembali mengunjunginya sesering mungkin.”<br />
<br />
Sesaat setelah anjing itu pergi, datanglah anjing kecil yang lain. Namun, anjing yang satu ini tidak seceria anjing yang sebelumnya. Ia juga memasuki rumah itu. Dengan perlahan ia menaiki tangga rumah dan masuk melalui pintu. Ketika berada di dalam, ia terkejut melihat ada seribu wajah anjing kecil yang muram dan tidak bersahabat.<br />
<br />
Segera saja ia menyalak keras-keras, dan dibalas juga dengan seribu gonggongan yang menyeramkan. Ia merasa ketakutan dan keluar dari rumah sambil berkata pada dirinya sendiri, “Tempat ini sungguh menakutkan, aku takkan pernah mau kembali ke sini lagi.”<br />
Kesimpulan :<br />
<br />
Semua wajah yang ada di dunia ini adalah cermin wajah kita sendiri. Wajah bagaimanakah yang tampak pada orang-orang yang anda jumpai?</div>
</div>
jehttp://www.blogger.com/profile/09098806952566567694noreply@blogger.com0